Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H
Tausiah Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
Assalamualaikum teman - teman. Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi rangkuman tausiah dari KH. Syarif Rahmat, SQ pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H, yang diadakan di MAN 4 Jakarta. Berikut ini rangkuman tausiah tersebut.
Jika dikisahkan tentang nabi – nabi terdahulu, maka biasanya yang terbayang adalah kekuatan fisik dan kehebatan mukjizatnya. Jika dikisahkan tentang Nabi Nuh yang terbayang adalah seorang nabi gagah perkasa yang memiliki perahu besar yang tidak tenggelam saat terjadi banjir besar. Jika dikisahkan Nabi Musa yang terbayang adalah seorang pemuda gagah perkasa yang memiliki tongkat yang bisa berubah menjadi ular, bisa memancarkan 12 mata air dari batu, dan bisa membelah lautan dengan tongkatnya itu. Tetapi ketika dikisahkan Nabi Muhammad SAW, bukan itu yang terbayang oleh kita. Mengapa? Karena dua hal, yang pertama karena mukjizat nabi – nabi terdahulu bukan sesuatu yang istimewa bagi Nabi Muhammad dan umatnya. Jika Nabi Nuh memiliki perahu yang bisa mengambang di atas air saat terjadi tsunami, perahu umat Muhammad bukan hanya mengambang di atas air, tapi bisa mengapung di dalam air bahkan menyelam ke dasar samudra. Jika nabi Musa bisa memancarkan 12 mata air dengan tongkatnya dari gunung batu tidak aneh bagi Nabi Muhammad SAW, karena air memancar dari jari - jemarinya.
Yang kedua karena mukjizat nabi – nabi terdahulu tidak efektif digunakan untuk mengumpulkan massa dan untuk berdakwah karena mukjizat milik mereka bisa menghancurkan tapi tidak menyuburkan. Ketika Nabi Nuh dikejar, diusir, dan dikafirkan oleh kaumnya, dia berdoa pada Allah SWT. “Ya Tuhan, janganlah Engkau biarkan ada orang kafir hidup di muka bumi ini, sebab kalau mereka Engkau biarkan hidup, niscaya mereka akan melahirkan orang – orang akhir dan durjana. Hancurkan mereka semua.” 950 tahun Nuh berdakwah, namun akhirnya umatnya diremukkan di depan matanya, dia menikmatinya dan dia yang memintanya. Hal yang sama juga dilakukan Nabi Musa saat dia dikejar Fir’aun sampai pinggir laut merah sehinnga umatnya ditenggelamkan di depan matanya. Tapi tidak dengan Nabi Muhammad SAW, saat dilempari dengan batu oleh musuh – musuhnya hingga bercucuran darah, Jibril dan malaikat lain datang bertanya “Perlu bantuan kami wahai Rasulullah?” “Tidak.” Jawab Rasulullah. Dia tidak meminta kehancuran umatnya, padahal malaikat pun menantang dan Allah pun siap mengeksekusinya.
Senjata beliau bukanlah pedang. Senjata beliau tidak bisa disentuh oleh siapapun tapi bisa menyentuh seluruh manusia yang memiliki hati. Senjatanya adalah akhlaknya yang agung. Ternyata keberhasilan beliau dalam menyampaikan kebenaran, menjadi paling banyak umatnya karena beliau orang yang berakhlakul karimah. Beliau pernah berkata, “Aku datang bukan untuk mengajarkan orang menjadi kaya, kuat, ataupun mengajarkan agar tambah tampan dan cantik. Aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak yang agung, agar orang – orang yang mempunyai kelebihan itu tidak sombong. Siapapun mereka, yang kupentingkan sekarang mereka adalah orang – orang yang selamat karena berakhlakul karimah.” Rasulullah pernah mengatakan, “Tahukah kalian siapa orang yang paling kucintai dalam kehidupan ini dan paling dekat tempatnya di surga dengan aku nanti? Sesungguhnya orang yang paling kucintai dalam kehidupan ini dan paling dekat tempatnya di surga dengan aku nanti adalah orang yang paling baik akhlaknya.” Pertanda orang yang baik akhlaknya adalah orang yang benar – benar telah memiliki kesempurnaan iman, “Orang beriman yang paling sempurna imannya ada indikatornya, yaitu baik budi pekertinya.”
Demikian rangkuman tausiah dari KH. Syarif Rahmat, SQ yang dapat saya bagikan. Semoga rangkuman tausiah ini dapat bermanfaat bagi teman - teman semua. Terimakasih. Wassalamualaikum Wr Wb
Komentar
Posting Komentar